pidato tentang orang tua gk usah panjang2
B. Arab
carissaaa29
Pertanyaan
pidato tentang orang tua
gk usah panjang2
gk usah panjang2
1 Jawaban
-
1. Jawaban Pipah09
Assalamualaikum wr. wb.
Yang terhormat Bapak Kepala ( . . . ) serta Bapak/Ibu guru, dan yang saya sayangi teman – teman seperjuangan.
Pertama – tama mari kita bersama – sama mengucapkan puji beserta syukur kehadirat Allah SWT yang hingga detik ini telah melimpahkan rahmatnya kepada kita semua dan pada intinya kita bisa berkumpul ketempat ini dalam keadaan sehat tanpa kurang apapun.
Selanjutnya masilah kita bershalawat kepada roh junjungan alam yakni nabi Muhammad SAW. Semoga kelak kita akn mendapatkan safaat dari beliau.
Tak lupa pula kita berdo’a untuk mendoa untuk kedua orang tua kita serta bapak ibu guru yang telah mendidik, membina, serta membekali kita semua dengan ilmu yang sangat begitu banyak, sehingganya hingga kini kita bisa berusaha terus beribadah kepada Allah SWT.
Teman – teman yang berbahagia...
Setiap manusia pastinya memiliki orang tua. Tidak ada seorangpun manusia yang terlahir tanpa adanya orang tua. Kita juga menyadari bahwasanya orang tua kita telah bersusah payah, baik siang maupun malam membanting tulang, memeras pikiran, sekuat tenaga untuk memperjuangkan agar semua anaknya bisa hidup sebaik – baiknya. Pada waktu yang singkat ini, izinkanlah saya untuk menyampaikan betapa sangat pentingnya berbakti kepada kedua orang tua.
Berbakti kepada kedua orang tua adalah salah satu amalan yang sangat mulia bahkan Allah SWT telah menyebutkannya dalam Al-Quran tentang keutamaan berbakti pada kedua orang tua. Allah berfirman:
Di dalam firman Allah Tersebut kita diperintah untuk berbakti kepada dua orang tua dan disandingkan dengan amalan yang paling utama dalam islam yaitu tauhid, maka ini menunjukkan bahwa amal yang satu ini sangat utama di sisi Allah SWT. Begitu besarnya martabat kedua orang tua dipandang dari kacamata syari’at.
Teman-teman yang berbahagia..
Rosulullah SAW menghubungkan antara kedurhakaan kepada kedua orang tua dengan berbuat syirik kepada Allah SWT. Dalam hadits yang diriwayatkan oleh Abi Bakrah, beliau bersabda: “Maukah kalian ku beritahukan dosa paling besar?” lalu para sahabat menjawab, “Tentu.” Nabi kembali bersabda, “(Yaitu) berbuat syirik dan durhaka kepada kedua orang tua” (HR. Al Bukhori).
Membuat menangis dalam artian sedih kedua orang tua maka itu sudah terhitung sebagai salah satu perbuatan durhaka, tangisan mereka sama halnya dengan terkoyaknya hati, oleh tingkah laku sang anak. Ibnu ‘Umar menegaskan:
“Tangisan kedua orang tua adalah termasuk dalam kedurhakaan yang besar” (HR. Bukhari).
Allah SWT juga menegaskan dalam Al-Quran surat Al Isro’ bahwa perkataan “uh” saja atau “ah” kepada orang tua saja sudah dilarang apalagi yang lebih dari pada itu. Dalam surah tersebut juga dijelaskan perintah untuk berbuat baik pada orang tua. Sekarang kita bersama – sama sudah mengetahui akan penting dan keutamaan berbakti pada kedua orang tua. Jika kita ingat – ingat kembali, berapa seringnya kita membuat mereka marah dan menangisnya orang tua? Berapa seringkah kita tidak melaksanakan apa perintahnya? Memang tidak ada namanya ketaatan kepada makhluk dalam hal bermaksiat kepada Allah SWT, akan tetapi bagaimana cara kita untuk menolak itupun harus dengan cara yang baik tidak serampangan.
Untuk itu bersegeralah kita meminta maaf pada keduanya, perlu kita ingat kembali bahwa ridhanya orang tua adalah juga ridha Allah SWT adalah ridhanya orang tua, murkanya kedua orang tua maka murkanya Allah SWT juga.
Saya rasa demikianlah pidato saya pada kesempatan kali ini, terima kasih atas perhatiannya semoga apa-apa yang saya sampaikan tadi bisa kita ambil hikmahnya, mohon maaf atas segala kekurangan.. Wassalam Wr Wb...