jelaskan faktor yang memengaruhi terbentuknya mobilitas sosial dalam kehidupan masyarakat
IPS
KumalaD166
Pertanyaan
jelaskan faktor yang memengaruhi terbentuknya mobilitas sosial dalam kehidupan masyarakat
1 Jawaban
-
1. Jawaban Gizele
a. Perubahan Kondisi SosialStruktur kasta dan kelas dapat berubah dengan sendirinya, misalnya karena masyarakat berubah pandangan menjadi lebih terbuka. Kemajuan teknologi juga dapat membuka kemungkinan timbulnya mobilitas ke atas. Selain itu, perubahan stratifikasi baru.b. Ekspansi Teritorial (Peluasan Daerah) dan Gerak PopulasiEkspansi sosial dan perpindahan pendudukmisalnya karena perkembangan kota dan transmigrasi dapatmendorong terjadinya mobilitas sosial.c. Komunikasi yang bebasKomunikasi yang terbatas antaranggota masyarakat akan menghambat mobilitas sosial. Sebaliknya, komunikasi yang bebas dan efektif akan memudarkan semua garis batas antaranggota sosial yang ada di masyarakat. Hal itu akan merangsang terjadinya mobilitas sosial.d. Pembagian kerjaBesarnya kemungkinan terjadinya mobilitas dipengaruhi oleh tingkat pembagian kerja yang ada. Pembagian kerja berhubungan dengan spesifikasi jenis pekerjaan. Spesifikasi pekerjaan menuntut keahlian khusus. Semakin spesifik pekerjaan yang ada di masyarakat, semakin sedikit pula kemungkinan individu berpindah dari pekerjaan satu ke pekerjaan lain. Akibatnya semakin kecillah kemungkinan terjadi mobilitas sosial.e. Tingkat fertilitas (kelahiran) yang berbedaKelompok masyarakat yang memiliki tingkat ekonomi dan tingkat pendidikan yang rendah cenderung memiliki tingkat fertilitas yang tinggi. Pada pihak lain masyarakat kelas sosial yang lebih tinggi cenderung membatasi tingkat reproduksi dan angka kelahiran. Pada saat itu orang-orang dari tingkat ekonomi dan pendidikan yang lebih rendah memiliki kesempatan untuk banyak bereproduksi dan memperbaiki kualitas keturunan. Dalam situasi seperti itu mobilitas sosial dapat terjadi.f. Situasi politikKondisi politik suatu negara yang tidak stabil memungkinkan banyak penduduknya yang mengungsi atau pindah sementara ke negara lain yang lebih aman. Sebagai contoh, ketika di Indonesia terjadi Reformasi, dikhawatirkan kondisi negara kacau balau. Sebagian kecil penduduk Indonesia pindah ke daerah atau negara yang dianggap aman. Contoh lainnya ketika Israel menyerang Lebanon, sebagian besar penduduk Lebanon mengungsi ke negara tetangga untuk menghindari jatuhnya korban jiwa.